Lebih Dari 50% Pelanggan Bisnis Masih Membutuhkan Customer Service

Di
tengah maraknya layanan self-service, ternyata mayoritas pelanggan bisnis masih
membutuhkan customer service.
Berdasarkan
data Microsoft,
96% pelanggan bisnis mengatakan bahwa customer service adalah salah satu faktor
terpenting yang menentukan loyalitas mereka terhadap suatu brand atau
perusahaan.
Faktanya,
customer service masih memegang peranan penting dalam menjaga interaksi bisnis
dengan pelanggannya. Dan, bisa dibilang tidak bijak bagi bisnis untuk benar-benar
menghilangkan praktik dan tim customer service yang dedicated dalam bisnisnya.
Kendati
demikian, customer service dewasa ini sudah jauh berbeda dengan customer
service bertahun-tahun silam.
Apa
saja perbedaannya? Mari kita bahas.
Tingkat
Kepuasan Terhadap Customer Service Meningkat, Pun Ekspektasinya
Secara
global, Microsoft
mengatakan bahwa 67% pelanggan merasa pelayanan customer service secara keseluruhan
sudah meningkat. Hal ini ditinjau dari berbagai aspek, mulai dari awal
pelayanan hingga bagaimana customer service mempertahankan relasi dengan
pelanggan.
Namun,
kepuasan ini tidak berhenti di sana. Dalam laporan yang sama, 54% pelanggan
mengatakan kini mereka memiliki ekspektasi terhadap tim customer service yang
lebih tinggi dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Pada
dasarnya, ekspektasi ini dipengaruhi oleh dinamika kebutuhan dan percepatan perkembangan
teknologi. Karenanya, pelanggan berharap customer service dapat menyediakan
pelayanan yang relevan dengan zaman.
Misalnya
saja dengan menghadirkan pelayanan yang lebih personal, lebih berempati pada
kebutuhan pelanggan, menggunakan teknologi yang up-to-date, dan mudah dijangkau
oleh pelanggan dari berbagai kanal (atau setidaknya kanal komunikasi yang paling
populer).
Fokus
Customer Service Beralih Pada Customer Experience dan Customer Engagement
Dalam
laporan yang dirilis Dimensional
Research, dalam satu dekade belakangan, pelanggan menempatkan customer service
experience sebagai faktor pertama yang mempengaruhi loyalitas mereka.
Dalam
menghadirkan customer experience yang baik oleh tim customer service, ada
beberapa faktor yang berpengaruh besar. Misalnya, 68%
pelanggan merasa kunci customer service experience yang baik ialah tim customer
service yang sopan.
Dalam
penelitian lainnya, 30%
pelanggan merasa aspek terpenting customer service experience adalah berbicara
dengan tim customer service yang ramah dan berpengetahuan.
Berpengetahuan di sini tidak hanya didefinisikan tentang pengetahuan akan produk atau layanan.
Namun juga kecakapan mendengarkan dan berbicara, juga memahami histori pelangganitu sendiri. Seperti apa produk atau layanan yang digunakan, permasalahan apa saja
yang pernah dihadapi, dan pelbagai hal lainnya.
Customer
Service Harus Tersedia Pada Beragam Kanal
Dewasa
ini, banyak kanal komunikasi yang tersedia. Satu jenis komunikasi saja memiliki
berbagai kanal yang berbeda-beda.
Misalnya,
dari media sosial, ada setidaknya lima media sosial teratas yang digunakan oleh
pengguna internet di Indonesia. Belum lagi kanal-kanal lainnya.
Hal
ini menjadi tantangan baru bagi customer service. Customer service harus
tersedia di berbagai kanal tersebut untuk berinteraksi langsung dengan
pelanggannya.
Pun, penggunaan
kanal yang berbeda-beda juga dimaksudkan untuk memfasilitasi demografi pelanggan
yang berbeda, umumnya dibedakan berdasarkan generasi.
Hampir
seluruh generasi, didominasi Baby Boomer dan Generasi X, lebih memilih telepon
sebagai cara terfavorit menghubungi customer service.
Di
sisi lain, Millenial
atau Generasi Y lebih memilih live chat atau platform komunikasi berbasis teks
karena lebih nyaman, mudah, dan cepat. Lalu, social
media juga menjadi kanal customer service favorit milenial dan Gen Z.
Kepuasan Lebih
Identik dengan Kecepatan
Kompetisi
bisnis menjadi kian sengit dengan makin menjamurnya bisnis yang menawarkan produk
atau layanan serupa. Karenanya, kompetisi bisnis kali ini sangat ditentukan oleh
pelayanan pelanggannya.
Bisnis
yang mampu melayani pelanggan secara baik pertama kali berpotensi besar untuk
menjadikan pelanggan tersebut menjadi pelanggan setia. Dan, loyalitas pelanggan
bernilai tinggi bagi bisnis manapun.
Terlebih,
loyalitas pelanggan sangat dipengaruhi oleh tingkat kepuasan mereka. Utamanya
kali pertama mereka berinteraksi dengan bisnis.
Faktor
pertama dan utama yang dipertimbangkan pelanggan ketika mereka berinteraksi dengan
bisnis ialah kecepatan respon menjawab. Intinya, pelanggan ingin cepat dilayani
dan direspon, serba instan.
Dari
riset Hubspot,
90% pelanggan menilai kecepatan waktu respon sangat krusial bagi customer service.
60% di antaranya menganggap waktu respon yang baik ialah di bawah 10 menit.
Garda Terdepan
Pengumpulan Data yang Lebih Personal dan Komprehensif
Guna
menghadirkan produk dan layanan yang lebih personal dan tepat sasaran bagi setiap
pelanggannya, bisnis memerlukan data yang akurat.
Oleh
karena itu, pengumpulan data merupakan langkah yang harus dilaksanakan oleh
bisnis secara rutin. Bisnis bisa mengandalkan survei dan cara lainnya untuk
mengumpulkan data secara masif.
Namun,
yang seringkali dipandang sebelah mata oleh bisnis, interaksi dan komunikasi
bisnis dan pelanggan sehari-hari adalah cara mengumpulkan data yang sebenarnya
lebih personal dan komprehensif.
Seperti, misalnya, saat pelanggan berinteraksi dengan tim customer service bisnis. Tim customer service bisnis dapat menggali data terkait preferensi, kebutuhan, dan informasi lainnya dari pelanggan ketika berinteraksi.
Pasalnya, 2 dari 3 pelanggan berkenan untuk membagikan informasi personal mereka dengan bisnis, asalkan mereka memperoleh value yang sama berharganya dengan informasi mereka dari bisnis.
Komentar 0